Arogan !! Oknum Anggota DPRD Kab.Wajo Kepada Tim Pammase
WAJO,DUPLIKNEWS - Kejadian tak terduga, terjadi di Kantor DPRD Kabupaten Wajo, Rabu (27/11/2024) sore.
Insiden yang melibatkan politisi dari Partai Gerindra Ketua Komisi II DPRD Wajo, Herman Arif, dengan tim pasangan Pammase bernama Andi Rafiuddin atau sapaan akrabnya Ondo menyulut ketegangan.
Peristiwa ini terjadi sekira pukul 16.15 wita, ketika Andi Rafiuddin, terlibat percakapan dengan Ketua DPRD Wajo, H.Firman Parkesi.
Namun, suasana berubah tegang ketika Herman Arif sedang melontarkan kata yang menyatakan "Jangan dilayani itu, dia itu orangnya Pammase" suara lantang itu memecah kesunyian ruangan, dan didengar oleh beberapa anggota Dewan lainnya.
"Saya sedang bicara dengan Ketua DPRD, Firman Parkesi. Setelah selesai, saya tunggu Pak Herman Arif di dekat ruang Humas. Saya tanyakan soal pernyataannya itu yang menyebutkan kata ^"PAMMASE" . Pilkada sudah selesai dan tidak perlu lagi serta tidak elok seorang wakil rakyat berbahasa seperti itu, dimana perbuatan itu dilakukannya dirumah rakyat ." ungkap Andi Rafiuddin
Namun, respons Herman Arif justru mengejutkan. Ia disebut langsung "pasang badan" dan menantang dengan kata-kata yang memancing emosi. "Dia bilang, 'Kenapa, kenapa, kenapa?' sambil berdiri tegap, seperti menantang," lanjutnya.
Dengan adanya insiden ini, tentu sangatlah miris melihat kelakuan seorang wakil rakyat yang seharusnya lebih pro ke rakyat tanpa sekat, tanpa dendam dengan perbedaan pilihan pada pesta demokrasi Pilkada saat ini.
Suasana di kantor DPRD pun menjadi tegang akibat percakapan panas tersebut. Anggota tim Pammase mengaku tidak terima dengan pernyataan Herman yang dinilai meremehkan kerja keras tim selama proses Pilkada.
“Pilkada memang sudah selesai, tapi bukan berarti kita melupakan perjuangan dan hasil kerja kita. Pernyataan seperti itu sangat tidak pantas,” tegas salah satu anggota tim.
Sementara itu, Herman Arif belum memberikan komentar resmi terkait insiden ini. Namun, sejumlah saksi di lokasi menyebutkan bahwa ketegangan berhasil diredakan sebelum berujung lebih jauh.
Ketua DPRD Wajo, H. Firman Parkesi, yang menjadi saksi awal pertemuan, enggan berkomentar banyak. “Saya harap semua pihak bisa menahan diri. Kalau ada yang perlu diselesaikan, mari kita bicarakan dengan kepala dingin,” ujar Firman.
Insiden ini menandakan bahwa suhu politik di Wajo belum benar-benar dingin meskipun Pilkada sudah usai. Tim Pammase merasa perjuangan mereka selama kontestasi politik tidak dihargai, sementara pihak lain menganggap diskusi terkait Pilkada sudah selesai.(*)