 |
| Kepala Lembang Belau Utara, Frederick Kumbun. |
TANA TORAJA, DUPLIKNEWS.COM - Pemberhentian atau pemecatan 4 aparat Lembang di Lembang/Desa Belau Utara, Kecamatan Masanda menuai polemik. Pasalnya pemecatan tersebut dinilai hanya sepihak.
Masing-masing yang dipecat yakni Irmawanty (Kaur keuangan), Ritha Novita Arruan Bone (Kaur umum), Yasinta Ledo (Kepala seksi kemasyarakatan) dan Desianti Datu Arruan (Kaur perencanaan dan pelaporan).
Salah satu dari 4 Aparat Lembang yang dipecat itu, saat ditemui media ini, dirinya mengaku tidak tahu menahu perihal pemecatan itu. Bahkan sampai saat ini belum ada rekomendasi camat yang mereka lihat.
"Yang ada hanya di bacakan saja, tidak ada rekomendasi camat yang kami lihat sampai saat ini," ujar Irmawanti, kaur keuangan yang juga dipecat di Lembang Belau Utara.
Sementara, Camat Masanda, Peri Sanggalangi saat dikonfirmasi terkait surat rekomendasi itu, dirinya mengatakan tidak pernah mengeluarkan surat rekomendasi.
"Saya tidak pernah keluarkan surat rekomendasi, apalagi untuk pemecatan 4 aparat Lembang di Belau Utara itu," jelas Peri.
Irmawanti mengaku, dirinya bersama 2 rekannya yakni Yasinta dan Rita Novita masih masuk kantor seperti hari biasanya mulai dari bulan Februari 2022 semenjak dipecat hingga Juni 2022.
Mereka baru tahu pemecatan itu pada tanggal 17 Juni 2022 yang dibacakan langsung oleh Kepala Lembang Belau Utara, Frederick Kumbun.
Aparat yang dipecat itu kemudian mengadu ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat Lembang (DPML). Pihak DPML kemudian turun ke Lembang Belau Utara namun tidak ada hasil dari pertemuan itu.
"Kata Pak Lembang kami dipecat bulan Februari 2022 tapi kami masih masuk kantor sampai bulan Juni 2022 karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya dan tidak ada gaji sama sekali," bebernya.
Terpisah, Kepala Lembang Belau Utara, Frederick Kumbun, saat dikonfirmasi media ini terkait mekanisme yang diterapkan pada pemecatan 4 aparat Lembang tersebut, dirinya bahkan tak menampik sama sekali. (AA)
